Let them know.
Jam pelajaran pertama baru saja dimulai, tapi Cerita, Geona, Saqila dan Riani malah berada di kantin. Kantin pagi itu cukup sepi, hanya ada dua meja yang terisi; meja yang mereka tempati, serta meja di sebelahnya yang diisi Jayden—kekasih Saqila, dan Dejo—teman Jayden. Keenamnya kini tengah asik mengobrol sembari menyatap makan yang sudah mereka pesan.
“Yang, sabtu depan jadi temenin aku nyalon ya! Aku udah bikin appointment soalnya.” Saqila membuka obrolan pada Jayden yang duduk di sebrangnya.
Bukannya menjawab, cowok itu malah mematung, membuat seisi meja melirik cowok itu heran.
Saqila seperti tau apa yang terjadi, buru buru gadis itu memasang wajah galaknya. “Kamu udah janji loh!”
Wajah Jayden makin cemas kentara, “Yang...” panggilnya memelas. “... Aku ada latihan basket...”
“Kamu makanya kalau aku tanyain jawab yang bener! Aku udah bikin appointment gini baru bilang ada latihan basket? Terus aku sama siapa ke Cibuburnya, hah? Makanya lain kali jangan asal ngomong deh, bikin ribet aja.” cerocos Saqila kesal, wajahnya memerah, bahkan kini ia membuang muka dari kekasihnya itu.
Jayden tergagap sendiri, ia meraih sebalah tangan Saqila bermaksud menenangkan, namun baru disentuh Saqila sudah menarik kasar tangannya.
“Sayang... maaf...Masalahnya ini latihan buat IBF*, udah tinggal 2 bulan lagi aku nggak mungkin ninggalin latihannya. Aku kaptennya, sayang.” pinta Jayden dengan memelas.
Riani yang duduk di sebelah Saqila melirik santai, “Ribet bener cewek lu, Jay.”
“Gak usah ikut campur!” ketus Saqila.
Riani diomelin tiba tiba seperti itu bukannya tersinggung, malah makin ingin menjahili temannya, “Udah sih putusin aja Jay, kalau menghambat basket lu. Basket tetep prioritas.”
Dikompori begitu, Saqila makin emosi, ia pukul dengan keras lengan Riani. “JAGA YA MULUT BERDOSA LU ITU!”
“Anjir bringas banget lagi, Jay, gue dukung deh kalau lo mau ganti cewek yang lebih lembut.”
Emosi Saqila makin memuncah. Dengan sebal ia balas ucapan Riani tak kalah pedas, membawa bawa soal mantan Riani yang memutusinya karena Riani terlalu mengurusi segala hal.
Setelahnya pertengkar tak bisa dihindari, Saqila dan Riani lanjut adu mulut, sedangkan Jayden masih terus berusaha merelai sambil sesekali membela kekasihnya. Alasan saja, biar dia dimaafkan.
Geona, Cerita, dan Dejo dari tadi hanya tertawa memperhatikan ketiganya itu. Sesekali Cerita ikut menimpali untuk memanaskan keadaan.
Saking serunya perdebatan ketiga orang itu, mereka sampai tak sadar kalau dari arah pintu kantin datang Lukas, Hendri dan Wiliam. Yang memang sudah berencana menghampiri mereka.
Dejo yang duduk menghadap ke arah pintu kantin, jadi orang pertama yang menyadari kedatangan teman temannya. Cowok itu mengangkat tangan, “Oi!” panggilnya memberi isyarat agar teman temannya mendekat.
Fokus seisi meja itu kini teralihkan, mereka kini mengikuti arah pandang Dejo. Geona dan Cerita yang duduk membelakangi pintu masuk Kantin, jadi harus berbalik.
Mata Cerita membelalak begitu tatapannya bertabrakan dengan Wiliam, cowok itu kini dengan terang terangan menatap lurus ke arahnya. Cerita buru buru berbalik, sudah berniat pergi dari kantin. Karena akan selalu begini, ketika di sekolah, Cerita akan sebisa mungkin menghindar dari Wiliam. Ia tak akan pernah mau berada di sekitar Wiliam.
Cerita bangkit berdiri, membuat kini perhatian tertuju padanya. “Eh gue mau cabut—”
Ucapan Cerita terpotong begitu sepasang tangan menyentuh bahu gadis itu, lalu memaksanya untuk kembali duduk. “Duduk, habisin sarapan lo. Gak usah ngehindarin gue mulu.”
Tanpa perlu melihat ke belakang, Cerita sudah hapal betul itu suara Wiliam. Badan gadis itu mematung menyaksikan wajah kaget seluruh teman temannya yang berada di sana.
Riani, Saqila kini mengangga dengan mata melotot. Jayden, Dejo, Lukas juga Hendri kini menatapi Wiliam dengan aneh. Hanya Geona satu satunya yang nampak tak terkejut.
Sedangkan Wiliam dengan santai memgambil tempat duduk di seberang Cerita.
“APA APAAN ITU TADI?” pekikan Riani menyadarkan seisi meja.
Cerita mengerjap, gadis itu sadar kalau ia akan dapat pertanyaan lebih banyak lagi. Jadi sebelum itu terjadi, gadis itu tanpa babibu, langsung melesat mengacir pergi. Ia berlari keluar dari kantin.
“CERITA!!!” Teriak Saqila menggelegar.
- = Indonesia Basket Festival.