Rapat Besar


Sebagian besar panitia telah berkumpul di auditorium milik Fakultas mereka, tempat diselenggarakannya Rapat Besar panitia OSPEK Fakultas.

Rapat telah dimulai beberapa jam yang lalu, diawali dengan pembukaan singkat dari Doy kemudian dilanjut pemaparan materi dari tiap divisi.

Bendahara mengambil urutan pertama dalam memaparkan tugasnya, membuka sesi pertama dengan topik mengenai jumah dana yang dibutuhkan dan danus yang memang sudah menjadi prioritas.

Dilanjut oleh sekertaris membicarakan mengenai perizinan juga pengangkatan proposal yang rencananya akan dilakukan seminggu lagi.

Hingga kini tiba saatnya sesi ketiga, divisi acara yang akan memaparkan tugasnya. Tanpa sedikitpun rasa gugup Kaylie sebagai Koordinator Acara maju kedepan auditorium. Lalu dengan senyum cerahnya ia membuka presentasi, “hehehe gue ga bisa ngomong formal, jadi hai semua!!! gue Kaylie koordinator acara heheh”

“nyengir mulu, kering tuh gigi lo lama lama” baru pembuka, Jeffryan sudah menyahut dari tempat duduknya.

Tau kalau mereka tak akan berhenti bertengkar jika Kaylie menyahuti, maka ia memilih tak mau ambil pusing hanya meilirik Jeffryan sinis, lalu kembali fokus pada presentasinya. “gue mau bahas tema dulu nih ya”

“kita udah final sama satu tema. tema ini juga udah diobrolin bareng divisi materi, juga ketua kita yang terhormat.” Kaylie mulai menjelaskan dengan gaya santainya.

“temanya 'RESONANCE' yang bahasa Indonesianya Resonansi. Kalau di kbbi arti Resonansi itu degungan (gema,getaran) suara. Kenapa kami milih ini yang jadi tema? banyak banget akhir akhir ini isu yang membutuhkan pemikiran anak anak muda, generasi z dan opininya harus dikembangkan. Suara generasi kita harus didengarkan, tapi gimana caranya suara kita didengar kalau kita ga bersuara? oleh karena itu OSPEK ini harus menghasilkan generasi yang ga punya alasan lagi buat bungkam, karna semua orang punya hak buat ngeluarin Resonansinya. Sejalan dengan itu, kami juga buat subtema yang dibuat dari kepanjangan RESONANCE, yaitu REnew the SOul aNd create gallANt CharactEr. Memperbaharui jiwa dan menciptakn karakter yang gagah. OSPEK ini ga cuman sekedar memotivasi, tapi akan memperbaharui dan menciptakan generasi yang siap untuk berpendapat. sampe sini, ada pertanyaan?”

Haidar mengangkat tangannya tinggi, membuat semua beralih memperhatikannya. “TEH MAU TANYA” Teriaknya lantang

“YA TETEH JAWAB” balas Kaylie tak kalah lantang.

“jadi intinya tuh temanya soal berani berpendapat? kemudian teh, dari tim teteh sendiri, ada ga acara yang bisa mengasah kemampuan berpendapat camaba?” calon mahasiswa baru

“pertanyaan bagus, gue bakal jawab. tapi disclaimer, gue bakal keren banget habis jawab ini. hati hati kalian suka sama gue.” canda Kaylie, yang membuat seisi ruangan menyorakinya.

“KALAU UDAH SUKA GIMANA KAK?” teriak Yuta.

“waduh coba tanya doy” balas Kaylie santai sambil tersenyum kearah Doy, yang disenyumin hanya memutar bola matanya malas. udah pasrah dengan kelakuan aneh Kaylie.

“GA ADA MALUNYA NIH CEWE YA TUHAN, SAMPE ENEK GUE DENGER NAMA DOY.” teriak Zetta sudah berdiri ingin menjambak Kaylie, untungnya ada Britta yang menahan gadis itu.

“ANJIR APAAN YANG GUE LEWATIN?” Heboh Jeffry dari tempat duduknya.

“DIEM DIEM LO BERUDA?? GILA SIH” Ten bahkan sekarang sudah mendorong dorong bangku ketua panitianya itu, membuat Doy balas mendorong badan kecil Tenn hingga terhuyung.

“Maksudnya coba tanya Doy, boleh pacaran ga di pengurusnya dia?” lanjut Kaylie dengan kekehan.

“YA BISA AJA SI TETEH”

“Hahaha gue lanjut ya ? jadi menjawab pertanyaan haidar. tim gue udah bikin acara debat, dan gamesnya semuanya berhubungan sama debat. buat lanjutnya kalian boleh liat di rundown yang bakal gue share di grup panitia. dan paling kece adalah kita bakal main warewolf. “

seluruh panitia membelak, tak percaya Doy akan memberi ijin untuk acara yang terakhir Kaylie sebut.

“YESSSSSS SERU BANGET ANJIR!!!” beberbeda dari yang lain, Joy malah teriak senang.

“lo emang random sih Kay, tapi ya ga warewolf juga ???” balas Teo.

“Johnat, urus. “

Johnat tertawa kecil, kemudian mengambil alih mic Kaylie. “gini yo, lu main warewolf debat ga?”

dibalas anggukan oleh Teo.

“nah itu, kita ga secara pure nerapin warewolfnya. ada banyak yang kita edit. kayak penentuan peran bakal diurus sama anak acar, kita bakal lihat siapa paling cocok buat perannya. kemudian kita akan lebih perbanyak space berdebat mereka. dan kita juga kasih mereka Undang Undang warewolf yang bakal mereka pake buat debat.”

“ANJING APAAN LAGI UNDANG UNDANG WAREWOLF.” Ten berseru frustrasi

Mark yang memang dasarnya hanya bagian tertawa, sekarang sudah tergeletak dilantai tertawa dengan tak henti.

“KREATIF BANGET AHAHAHA ” Balas Jeffry

“Setuju ga nyet? ide gue nih!”

sebenarnya tak ada juga alasan menolak ide ini, selain karna sudah disetujui oleh Doy selaku ketua panitia, ide ini juga cukup menghibur.

“SETUJU!!!!!” Jawab seisi ruangan bersamaan, membuat mereka sendiri jadi tertawa.

***

“pulang sama siapa?” pertanyaan itu datang tiba tiba dari Doy pada Kaylie yang tengah mengobrol santai bersama Johnathan.

Mata Johnat memicing, menatap curiga kedua temannya tersebut. ia jadi teringat candaan Kaylie waktu di rapat tadi. “waduh jadi beneran ga sih lo berdua?”

Kekehan singkat Kaylie terdengar, gadis itu lantas jadi ingin menjahili Johnat melihat wajah curiga itu. “sebenernya kita backstreet” jawabnya enteng.

“WAH ANJIR???” Johnat terkaget, dia awalnya tak mau percaya namun jawaban Kaylie barusan seakan tepat sasaran. Deandoy dan Backstreet. Sudah bersahabat dari lama membuat Johnat jelas tau Doy pernah backstreet, tapi setau Johnat bukan bersama Kaylie.

Respon Johnat ini malah membuat Doy memutar matanya malas. merasa kesal, entah pada Kaylie yang sembarang berbicara atau malah pada Johnat yang asal percaya.

Doy tau pasti Johnat kini mengaitkan ucapan gadis itu pada kejadian di masa lalunya, maka dengan cepat ia menyangkal dengan sinis. “Halu lo.” katanya pada Kaylie.

“Anjir Kaylie! kirain gue beneran.”

“muka lu anjir percaya aja!”

“Lo pembohong handal sih, gue jadi percaya.”

satu pukulan keras Kaylie layangkan pada lengan kekar Johnat, cowok itu meringis kecil namun diringi dengan tawa.

“Dah deh gak ada urusan lagi gue di sini, cabut gua ya.” pamit Johnat

Dan Kaylie angguki sembari melambaikan tangannya ceria. “okeiii dadah Johnat!!”

dan setelahnya tanpa kata Johnat melangkah meninggalkann kedua orang itu.

“kaylie pulang sama siapa?” ulang Doy.

“Lo, boleh kan????”

“iya, temen lo mau bareng ga?”

“zetta, britta?” Doy mengangguk.

“Zetta kayaknya sama Johnat. IHHH TAU GA MEREKA LAGI PDKT TAUUUU!!! ko cowo boyfriendable kayak Johnat mau sama modelan Zetta ya?”

“ga tau, udah cepetan si Britta gimana?”

“udah pulang dari tadi, dia ada photoshoot hari ini. huhuh kasian banget Brita pasti capek banget, habis rapat langsung kerja. padahal kemarin juga dia baru sakit, untung gue kasih susu beruang. pasti langsung sem-EHHHH” ucapan Kaylie terhenti begitu saja, ketika Doy langsung merangkul lehernya, menarik gadis itu untuk berjalan mengikutinya.

“berisik tau ga.”

“SAKIT ANJIR LEHER GUE!!! LAGIAN KETEK LO BAU!!!”

“ketek gue bau aja lo masih sanggup teriak.”

“DOY LEPAS!!!!!”

“kaylie diem.”